Masa Depan Industri Media Luar Griya: Antara Inovasi, Regulasi, dan Keberlanjutan Pertumbuhan
Jakarta, 8 Mei 2024 – Industri Media Luar Ruang (MLG/OOH) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap periklanan modern. Dalam strategi pemasaran yang komprehensif (360), penyertaan D/OOH sebagai salah satu saluran/media promosi menjadi krusial. Kemampuannya untuk menjangkau audiens secara luas di berbagai titik strategis, ditambah dengan perkembangan tren digital dan personalisasi, memungkinkan kampanye MLG yang dinamis dan meningkatkan keterlibatan audiens secara interaktif.
Inovasi Teknologi
Perkembangan MLG/OOH ditandai oleh pemanfaatan teknologi digital yang menciptakan tren-tren signifikan seperti DOOH, pDOOH, dan 3D Anamorphic LED. Inovasi teknologi menjadi pendorong utama transformasi MLG/OOH dengan penggunaan layar digital interaktif, augmented reality, IoT, dan kecerdasan buatan (AI).
Teknologi juga berkontribusi positif terhadap pengukuran kinerja kampanye media luar ruang. Meski memiliki elemen utama pengukuran yang mirip dengan media digital, namun sumber data, metodologi, dan algoritma yang digunakan berbeda. Integrasi data dan analisis yang canggih akan membantu industri dalam meningkatkan akurasi dan relevansi pengukuran.
Tidak sampai di sini, integrasi MLG/OOH dan periklanan seluler bahkan telah menjadi tren global, termasuk di Asia Tenggara. Pengintegrasian media luar ruang dengan media sosial serta pengukuran berbasis teknologi data turut memberikan dampak pada arah perkembangannya. Dengan semakin meluasnya penggunaan smartphone, pengiklan kini dapat memanfaatkan data seluler dan penargetan berbasis lokasi untuk menyampaikan pesan yang relevan kepada konsumen.
Dalam menghadapi persaingan sengit di era saat ini, integrasi elemen digital ke dalam kampanye media luar ruang jadi kunci penting. Penyesuaian strategi ini memungkinkan industri untuk memanfaatkan data dengan lebih efektif dan mengoptimalkan sumber daya. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efektivitas biaya iklan, tetapi juga permintaan iklan yang lebih berdampak dan personal.
Oleh karenanya, transformasi digital dengan memanfaatkan teknologi yang konsisten dan inovatif menjadi kunci pertumbuhan dan keberhasilan dalam industri MLG/OOH.
Regulasi Seimbang dan Kondusif
Dalam keberlangsungan dan pertumbuhannya, seperti industri lainnya MLG/OOH juga tidak lepas dari perubahan signifikan dan tantangan yang ada. Masa depan MLG juga dipengaruhi bagaimana inovasi dan regulasi berjalan seirama seiring waktu. Kolaborasi yang solid dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk kemampuan para pelaku industri dalam menjawab tantangan dan memaksimalkan peluang adalah faktor penting untuk menciptakan masa depan industri MLG.
Regulasi terkait lokasi, pemasangan, konten iklan, hingga perbincangan terkini mengenai wacana kenaikan pajak reklame dan RPP Kesehatan, memengaruhi cara industri beroperasi dan memainkan peran penting dalam menentukan arah masa depan media luar griya.
Di Indonesia, tingkat perpajakan reklame MLG menjadi sorotan karena dianggap yang paling tinggi di dunia. Hal ini tidak hanya berpotensi memengaruhi pertumbuhan industri, tetapi juga memicu ketimpangan Adex (Advertisement Expenditure). Persentase alokasi anggaran iklan media luar griya dalam negeri saat ini baru menyentuh sekitar 1,5%, masih jauh di bawah standar internasional yang mencapai 5-7%. Artinya, MLG/OOH memiliki peluang besar untuk bertumbuh.
Di sisi lain, DOOH tak terlepas dari wajah atau penampilan sebuah kota. Perdebatan seputar penataan media luar griya seringkali mencuat. Sehingga kerja sama antara pemerintah dan asosiasi (AMLI) dalam menyusun regulasi yang harmonis menjadi kunci. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi semua pihak serta memperkuat posisi media luar griya sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Contoh positif bisa kita ambil dari negara Korea Selatan, pemerintah kota dan asosiasi pemilik media sepakat untuk membuat AFZ (Ads Free Zone). Zona ini mendorong pembangunan kawasan D/OOH berukuran raksasa dengan jumlah yang banyak, memberikan manfaat bagi pemilik media, pengiklan, dan pemerintah.
Pertumbuhan industri tentunya erat terkait dengan faktor ekonomi. Saat daya beli meningkat, pengiklan akan lebih cenderung berinvestasi dalam MLG untuk menjangkau kelas menengah yang terus berkembang. Selain itu, tren urbanisasi juga berdampak pada pembangunan infrastruktur baru dan perluasan jaringan transportasi seperti MRT, LRT, dan kereta cepat, dengan demikian akan membuka lebih banyak peluang bagi MLG untuk tumbuh dan berkembang.
Kesimpulannya, industri periklanan luar griya di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan melalui inovasi yang didorong oleh kemajuan teknologi, preferensi pengiklan terhadap jangkauan dan keterlibatan yang luas, serta faktor-faktor makroekonomi lainnya seperti pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi. Dukungan regulasi yang seimbang dan kondusif dapat mengakselerasi pertumbuhan industri, dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja dan pembangunan ekonomi nasional.