Bagaimana Cara Beriklan di D/OOH Yang Tepat?
Hasil riset Nielsen mengatakan bahwa “One out of every four consumers will post an image of an outdoor ad on Instagram”. Faktanya 55% Gen Z menyukai iklan OOH karena merasa lebih santai, 84% memperhatikan iklan tersebut menjadi sebuah pengalaman baru atau merasa kagum. (Sources: Nielsen 2021; Gen Z insight by UNIDAYS; Media Post by Nicholas Wooten, 2019).
Bagaimana cara beriklan di D/OOH yang tepat? berikut adalah beberapa hal yang harus kita ketahui.
1. Teori AISAS
Teori customer journey ini dikembangkan oleh Dentsu Japan berdasarkan teori marketing yang sudah ada sebelumnya, yaitu AIDA. Untuk saat ini teori AISAS (Awareness, Interest, Search, Action & Share) lebih relevan untuk online customer behaviour, yang biasanya akan mencari tahu lebih banyak setelah melihat informasi dan tertarik dengan suatu produk, sebelum mereka membelinya. Setelah membeli, mereka akan menceritakan pengalaman puas atau tidaknya terhadap produk yang dibeli.
Apabila mengikuti teori AISAS ini, maka peran D/OOH sangatlah penting untuk memulai sebuah customer journey, yaitu merangsang audience untuk sadar dan tertarik akan suatu produk (Awareness & Interest).
2. Media Mix
Sebuah campaign tentu saja tidak bisa hanya diselesaikan menggunakan satu jenis media saja, mengingat setiap media memilki karakter dan fungsi yang berbeda dalam sebuah customer journey
Penggabungan media D/OOH dan media digital untuk bisa menjangkau audience yang di targetkan adalah salah satu cara yang tepat. Dimana Ketika audience sudah mendapatkan Awareness & Interest suatu produk melalui media D/OOH, maka digital asset digunakan supaya audience / calon customer bisa mendapatkan informasi lebih banyak (Search), sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli (Action) dan menceritakan pengalaman nya (Share)
3. D/OOH adalah tempat yang tepat untuk Media Mix
Hasil studi Nielsen OOH di pasar Amerika Serikat, menunjukan bahwa audience yang memperhatikan D/OOH adalah:
•52% D/OOH mencantumkan informasi/promosi sebuah produk
•57% dari mereka mengunjungi promo di website setelah melihat iklan
•93% orang yang melihat lebih lanjut promo juga melakukan transaksi/pembelian
Sources: OAAA’s Nielsen Research, Aug 2020 (Nielsen D/OOH-Billboards, Street Furniture, Place-based and Airports)
4. D/OOH dan Digital Engagement Case Study
Riset Facebook & Kantar, 2019, di pasar Inggris untuk campaign yogurt organik Prancis "Les 2 Vaches" Danone menunjukkan bahwa Media Mix yang mereka gunakan OOH Bus Branding secara efektif menjangkau konsumen “Les 2 Vaches” yang ada, sementara digital campaign di Facebook berhasil menjangkau pelanggan baru (pembeli) dan menjaring audience lebih muda yang dekat dengan kelompok sasaran Les 2 Vaches.
Dengan media social Facebook dan OOH disertakan dalam media mix, semua audiens yang dituju, baik pelanggan baru maupun pelanggan yang sudah ada, mendorong 6% dari penjualan tambahan, jauh melampaui target yang ditetapkan.
(Sources: Facebook – Meta Insights, 2019)
Era digital ini didominasi oleh audiens yang lebih muda yang kebanyakan adalah Milenial dan Gen Z. Sedangkan Media Mix Digital dan D/OOH iklan sangat efektif dalam mendorong new product awareness, ketertarikan dan mempertimbangkan untuk membeli dengan cara yang organik mencari informasi setelah melihat iklan, dengan audiens yang lebih muda.